Setelah membaca postingan terakhir dari Isagi, Ryusei segera menaiki motornya yang menunggu di depan pagar rumahnya
motor itu dilajukannya dengan kecepatan sedang menuju ke kediaman Itoshi
Memang setelah kematian Itoshi sulung, Itoshi Sae yang merupakan kekasih Ryusei, dirinya lah yang menjaga satu satunya Itoshi yang tersisa, Itoshi Rin
10 menit, Ryusei telah tiba di sebuah rumah dengan warna beige, seseorang sudah menunggu di teras rumah itu
“Sorry, Isa. Gue kelamaan?” Isagi menggeleng, “Engga bang, tapi lo langsung masuk kedalam aja, gue gabisa bujuk Rin soalnya”
Ryusei mengangguk, sedikit khawatir tentang adik angkatnya yang semakin sering mengurung diri di kamarnya akhir akhir ini
kaki jenjangnya menaiki anak tangga, berjalan hingga berhadapan dengan sebuah pintu berwarna gelap
Tok Tok Tok
diketuknya pintu itu, tidak ada jawaban. “Rin? ini Ryusei” sama, tetap tidak ada jawaban.
Namun tak lama, suara pintu terbuka terdengar, “bang Ryu?” Ryusei mengangguk, dengan tangan yang membawa sebuah tas besar Ia masuk kedalam kamar minimalis itu
“Sae lagi?” dengan ragu Rin mengangguk, membiarkan Ryusei memasuki kamarnya dan bertengger di sofa panjang
Dipukulnya pelan tempat duduk kosong disampingnya, “duduk sini,” sedangkan yang lebih muda menurut
“Sae pergi bukan karena Rin, udah gapapa” surai hijau itu dielus pelan, lagi lagi yang lebuh muda hanya terdiam, menikmati afeksi yang diberikan kepadanya
“mending dengerin ini deh” tas itu dibuka, memperlihatkan sebuah alat musik panjang yang memiliki banyak peminat
perlahan tapi pasti Ryusei memetik gitar cokelatnya, alunan musik indah mulai terdengar
“Now hush, little baby, don’t you cry
Everything’s gonna be alright
Stiffen that upper lip up, little boy, I told ya” dinyanyikan lirik lagu itu dengan perlahan
“Brother’s here to hold ya through the night
I know Big bro’s not here right now, and we don’t know why
We feel how we feel inside”
“It may seem a little crazy, pretty baby
But I promise bigbro’s gon' be alright
And if you ask me to, brother’s gonna buy you a mockingbird” diliriknya Rin yang mulai terkantuk di bahunya, senyum tipis terbit
“I’ma give you the world
I’ma buy a diamond ring for you, I’ma sing for you
I’ll do anything for you to see you smile”
bibir kecil yang lebih muda terbuka, melemoarkan sebuah pertanyaan “And if that mockingbird don’t sing, and that ring don’t shine?”
“I’ma break that birdie’s neck
I’ll go back to the jeweler who sold it to ya, And make him eat every carat, don’t fuck with bro” Ryusei tersenyum, memibdahkan alat musik itu dan merebahkan Rin yang sudah tertidur di sofa
Diambilnya selimut yang ada diatas kasur yang sudah tertata rapi, dan dipasangkannya ke tubuh kecil yang lebih dulu tertidur
Surai hijau gelap itu dielus pelan, bekas bekas tangisan di wajahnya di hapus, lagi lagi Ryusei tersenyum sebelum dirinya mulai berjalan menuju keluar kamar dan menatikan lampu
“sleep well, little angel”